Mendidik anak dengan memarahi mereka ternyata juga membutuhkan teknik
khusus. Salah memarahi anak bisa berdampak fatal kepada perkembangan
psikologi mereka.
Politikus Zannuba Arifah Chasof mengatakan tak
haram jika orang tua merasa marah. Menurutnya, orang tua berhak marah
kepada anak untuk memberikan pembelajaran berdisiplin dan agar anak
tidak mengulangi kesalahannya. Tapi, kata wanita yang biasa disapa Yenny
Wahid ini, kemarahan diungkapkan dengan perkataan pelan dan bijak, lalu
ia mengajak anaknya bicara dari hati ke hati. Kemudian dia biasanya
menutup dengan memberikan pelukan dan ciuman. “Ini sebagai tanda, meski
kita memarahinya, namun kita tetap sayang dia.”
Sementara
psikolog anak, Ayu Tirtagana, mengatakan memarahi anak balita yang
berbuat salah memang harus dengan cara yang bijak. “Orang tua tidak
boleh terlalu keras, misalnya membentak kasar, apalagi memukul,” kata
Ayu, yang ditemui di klinik Buah Hati, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Kalau
anak berbuat salah, kata Ayu, sebaiknya orang tua menarik napas panjang
atau pergi ke ruangan lain untuk menetralkan emosi dan kemarahan.
Setelah tenang, barulah kembali ke si kecil. “Tunjukkan sikap marah Anda
dengan bijak. Karena anak balita akan menanam bentuk apa pun, termasuk
sikap kemarahan orang tua terhadapnya, dan berakibat pada pertumbuhan
jiwanya di masa mendatang.”
Menurut Ayu, ada banyak orang tua
pemarah yang biasanya pada masa kecilnya pernah mengalami sebuah
peristiwa yang membekas di benaknya ketika dimarahi saat melakukan
kesalahan, bahkan dipukul orang tuanya. “Apa yang terjadi saat kecil
berakibat pada seseorang di saat dewasa nanti,” ujar dia.
Psikolog
anak lainnya, Anna Surti Ariani, sepakat soal perlunya teguran terhadap
anak balita yang berbuat salah. “Kalau ditegur, karena yang melakukan
kesalahan masih kecil, kita bisa mengajarinya tentang sikap atau
perbuatan salah yang tidak boleh diulangi lagi,” katanya.
Psikolog
dari Universitas Indonesia ini mengingatkan, dalam menghadapi kondisi
tersebut, harus ada pembelajaran dari kedua belah pihak. Dengan menegur
si kecil, hal ini mengajarinya bagaimana menghadapi persoalan. “Hal ini
akan membantunya menjadi pribadi yang tangguh dan mandiri. Jadi tidak
harus dibentak atau dipukul,” katanya. Di sisi lain, Anna menegaskan
orang tua harus belajar mengendalikan emosi.
Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2013/04/01/174470510/Bagaimana-Cara-Memarahi-Anak-dengan-Bijak