|
MENGAPA ANAK-ANAK SUKA BERPERILAKU LEBIH "BURUK" KETIKA IBUNYA BERADA DI DEKATNYA? |
Beberapa waktu yang lalu istri sharing artikel tentang "MENGAPA ANAK-ANAK SUKA BERPERILAKU LEBIH "BURUK" KETIKA IBUNYA BERADA DI DEKATNYA?" nah setelah saya baca ternyata ada benarnya juga.
saya merasakan sendiri dan merasa ada benarnya juga, karena anak saya selalu lebih buruk perilakunya saat bersama bunda-nya.
anak saya selalu berprilaku baik saat kemana- mana dengan saya, baik saat bermain di rumah maupun di luar rumah. saat berangkat sekolah saya cuman antar di depan sekolah, diapun turun dan berlari ke kelasnya tanpa di antar dan saat keluar kota hanya kita berdua di dalam kendaraan anak pun juga duduk lihat TV, Bercerita kesana kemari,kalau dia ngantuk langsung ijin "yah ngantuk, aku tak bobok ya" dan diapun langsung mengambil posisi tidur.
Tapi keadaan itu berubah jika bersama bunda-nya, saat bermain slalu ada saja yg buat bundanya teriak2, ya minta gendong lah ya itu lah. Saat sekolah juga harus di antar sampai depan kelas kadang minta gendong pula. saat perjalanan diapun juga gak kalah usilnya kepada bunda-nya slalu saja buat bunda teriak-teriak.
"Kenapa ya anak-anak umur delapan bulan ke
atas bisa bermain dengan gembira saat tidak bersama bunda, tapi setelah melihat bunda, 99,9% lebih mungkin untuk mulai menangis, melepaskan
amarah mereka, dan perlu perhatian bunda sesegara mungkin."
Pendapat dokter tentang perilaku anak yang lebih buruk saat bersama ibu-nya :
"sosok ibu merupakan 'kebutuhan' untuk anak-anak, kebutuhan pokok mereka seperti halnya makanan dan kelangsungan hidup
dengan Ibu mereka," kata Ann Corwin Ph.D, dokter konsultasi di
Parenting Doctor.
nah itulah penyebabnya anak berubah prilaku lebih buruk saat bersama ibu karena mereka meminta perhatian yang lebih terhadap bunda.
Peran ayah, di sisi lain, melambangkan 'kepercayaan', 'keberanian' mengambil risiko dan 'bermain' untuk anak-anak. Sehingga anak-anak tidak terlihat begitu putus asa untuk mendapatkan
perhatian dari ayah mereka, karena ayah tidak berperan penting
untuk kelangsungan hidup (menurut mereka).
Perilaku berbeda anak seperti ini sangat alami untuk mendapatkan
perhatian yang mereka butuhkan. Karena Bunda memberikan perhatian
yang lebih kepada anak saat ia merengek atau mengamuk, itulah mengapa
perilaku ini terus terjadi.
Ada solusi yang bisa orang tua lakukan untuk mengatasi hal ini:
1. Pertama dan yang terpenting, selalu ajak anak melatih kemampuan
verbal sehari-hari mereka dengan dengan memberi label/nama pada apapun.
Misalnya, sebutkan kata untuk semua yang Anda berikan padanya dan ketika
ia mencoba untuk mengatakannya ulang, tatap matanya dan ulangi kata
tersebut sekali lagi. Dengan meningkatkan kemampuan bahasa anak,
perilaku suka mengamuk akan perlahan memudar.
2. Ketika anak merengek tanpa menggunakan kata-kata, jangan melihat
matanya atau menyentuhnya. Anda dapat mengalihkan perhatiannya, atau
memindahkannya dari belakang. Kunci untuk mengubah perilaku ini adalah
orangtua hanya menanggapi rengekan anak ketika ia menggunakan kata-kata
untuk menggambarkan perasaan atau kemauannya.
3. Bersikap tegas dan konsisten dalam menerapkan aturan adalah solusinya.
Jika bunda menerapkan aturan tidak boleh menonton tv hingga larut malam,
maka semua yang ada di rumah harus menerapkan aturan itu. Ini untuk
mengajari si batita, mana yang benar dan mana pula yang salah. Sikap
tega dan tegas harus dikedepankan. Jika bunda dan pengasuh atau anggota
keluarga lain di rumah berbeda pola asuh, anak cenderung memilih aturan
yang dirasa paling enak. Namun jika bunda dan semua anggota keluarga
konsisten, maka si batita tidak akan berulah di kala bunda ada di rumah.
4. Disiplin dan rutinitas batita akan terbentuk
dengan baik. Berikan sanksi mendidik jika perlu. Selain itu, jangan
sungkan memberikan penghargaan jika anak bisa melakukan rutinitas dengan
baik. Penghargaan tidak melulu berbentuk hadiah, tapi juga berbagai
bentuk lainnya seperti pelukan, ciuman, atau pujian. Dengan demikian,
batita akan selalu mengulangi perilaku positif, sekaligus menjauhi sikap
negatifnya.
Apakah rewel saat ada Bunda di
dekatnya?
Bagaimana cara Bunda mengatasinya?
Mari berbagi Pengalaman di
kolom komentar.
Jangan lupa like dan share,
Klik tombol share di
bawah dan pilih akun sosmen kalian .
Disarikan dari berbagai sumber.