7. Win32/Ramnit.HMalware
yang memanfaatkan security flaws agar hacker pengendalinya bisa masuk
dan mengambil alih komputer yang menjadi target melalui koneksi
jaringan.
Ramnit.H adalah malware berjenis trojan, dimana
setelah berada di dalam komputer, ia akan mengirimkan file-file
berbahaya, dan melakukan aktifitas tertentu, yang berdampak pada
mandeknya kinerja komputer hanya dengan menambahkan entri file ke sistem
registry dan sistem operasi.
Ramnit.H juga mampu memonitor
aktifitas online korban, kemudian mencuri data-data keuangan seperti
data kartu kredit, password, user name. Malware yang diidentifikasi Eset
sebagai Win32/Ramnit.H in juga mampu mematikan sistem keamanan.
8. INF/Autorun.genDeteksi
terhadap INF/Autorun.Gen digunakan untuk menguraikan serangkaian
malware yang menggunakan file autorun sebagai cara untuk mengkonfirmasi
komputer-PC target yang berhasil diserang.
File tersebut berisikan informasi program yang dikembangkan untuk mampu melakukan run secara saat perangkat bergerak (misalnya
USB flash Disk dan perangkat lain yang sejenis diakses oleh user yang menggunakan PC berbasis Windows).
Perangkat
sistem keamanan eset mengenali malware INF/Autorun yang telah
ter-install dan memodifikasi file autorun.inf, advance heuristic pada
system keamanan Eset juga mengidentifikasi INF/Autorun sebagai salah
satu dari keluarga besar malware.
9. Win32/Virut.NBPWin32/Virut.NBP adalah polymorphic file infector yang terhubung dengan jaringan IRC dan dapat dikontrol secara remote.
Malware
tersebut menyerang Executable file. Oleh sebab itu saat terinstall,
Win32/Virut.NBP akan langsung mencari executables file dengan ekstensi
.exe dan .scr.
Operasi yang dilakukan setelah terinstal adalah mengirimakan data dan perintah dari
remote computer
atau dari internet. Selanjutnya remote computer akan berkomunikasi
dengan server yang menggunakan IRC protocol, yaitu irc.zief.pl dan
proxim.ircgalaxy.pl.
10. LNK/Exploit.CVE-2010-2568LNK/Exploit.CVE-2010-2568 adalah hasil deteksi
generic untuk malware
shortcut files yang dirancang khusus sehingga mampu masuk melalui celah
pada Windows. Celah CVE-2010-2568 adalah yang umum dimasuki oleh
Trojan dan biasanya menjadi satu bagian dari malware lain yang ikut
masuk melalui celah Windows tersebut.
Meski
update Windows
telah dilakukan untuk menambal celah CVE-2010-2568, upaya untuk
memanfaatkan celah tersebut masih tetap berjalan dengan cara menjadi
bagian dari bots maupun bagian dari malware lainnya dengan modus menjadi
vektor infeksi.
Yudhi Kukuh,
Technical Consultant
PT. Prosperita-Eset Indonesia mengatakan, selama bulan Juli 2012 yang
lalu memang relatif tidak ada malware istimewa yang mampu menginfeksi
demikian hebat di Indonesia, sehingga masuk di 10 besar.
DNS
Changer pun sebarannya sangat kecil dan tidak terbukti seperti yang
digembar-gemborkan. Malware lama seperti Ramnit, dan Sality masih
mendominasi dan masih banyak menginfeksi komputer di Indonesia.
"Perilaku
kita dalam menggunakan komputer, berinternet dan bertukar data
mempengaruhi resiko paparan malware. Selain itu aplikasi keamanan di
komputer juga jangan sampai out of date, karena sekali kita kena, maka
akan perlu banyak effort untuk menangani masalah malware tersebut,"
pungkasnya.
Sumber